Selasa, 28 Mei 2024 – 15:52 WIB
Cikeas – Sejumlah pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melanjutkan silaturahmi kebangsaan ke kediaman Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 28 Mei 2024. Rombongan pimpinan MPR itu dipimpin oleh Ketua Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
Selain Bamsoet, hadir juga Wakil Ketua MPR Syarief Hasan, Hidayat Nur Wahid, Ahmad Basarah, dan Pj Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah.
Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet menyatakan bahwa banyak hal dibahas dengan SBY. Salah satunya adalah pandangan SBY tentang politik militer.
“Pak SBY tadi menyampaikan pandangan-pandangan politik beliau dengan latar belakang militer dan pandangan-pandangan tentang pertahanan dan keamanan termasuk dalam masalah-masalah konstitusi,” kata Bamsoet.
Selain itu, menurut Bamsoet, SBY juga memberikan masukan terkait amandemen undang-undang yang harus dilakukan sesuai dengan visi misi seorang Presiden. Menurutnya, SBY berpandangan bahwa amandemen undang-undang memiliki nilai penting untuk program pembangunan bangsa dalam jangka panjang.
“Pak SBY berpandangan bahwa amandemen terhadap undang-undang dasar bukanlah hal yang tabu. Beliau sependapat mengenai pentingnya bagi kita sebagai bangsa untuk memiliki road map, bintang pengarah program pembangunan jangka panjang yang berkesinambungan. Namun tetap selaras dengan visi-misi presiden yang sedang berjalan,” ujar Bamsoet.
Menurut dia, visi misi Presiden harus sejalan dengan bangsa yang akan ada dalam Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas tentang sistem pemilihan umum langsung. SBY memiliki dua pandangan tentang sistem pemilihan umum secara langsung, yaitu baik dan buruk.
Dia mengatakan dari penjelasan SBY bahwa pemilu langsung dapat membuat masyarakat lebih teredukasi tentang politik. Namun, pemilu langsung juga memiliki kekurangan yaitu biaya yang tinggi. Untuk itu, SBY mendorong dilakukannya kajian mendalam tentang sistem pemilihan umum langsung.
SBY juga meminta agar pimpinan MPR mengkaji kembali manfaat dari pemilu langsung.
“Apakah lebih banyak manfaatnya atau mudharatnya. Ini kita diminta untuk mengkaji kembali termasuk juga pemilihan umum di legislatifnya,” jelasnya.
SBY juga berpesan agar sistem pemerintahan di masa mendatang dapat berlangsung tenang dan damai tanpa ada kegaduhan yang berarti.
Bamsoet mengatakan setiap masukan yang diterima akan direkomendasikan kepada pimpinan MPR dan pemerintahan yang akan datang.