Peter Rawlinson, CEO dan CTO Lucid Motors, memiliki visi yang jauh lebih besar daripada sekadar membangun mobil listrik. Menurutnya, mobil hanyalah bagian kecil dari rencana bisnis masa depan perusahaan. Dalam sebuah wawancara, Rawlinson menyatakan bahwa tujuan akhirnya adalah membuat Lucid menjadi pemain kunci di industri mobil, dengan perusahaan ini memiliki 80% pendapatannya berasal dari lisensi teknologi yang ditawarkannya, mirip dengan model bisnis Intel yang memasok prosesor ke perusahaan teknologi besar lainnya.
Sejak peluncuran mobil listrik pertamanya, Lucid Air, pada tahun 2021, perusahaan ini telah fokus pada efisiensi energi dan teknologi baterai. Dengan jangkauan lebih dari 500 mil dengan satu kali pengisian, mobil Lucid memiliki daya saing yang kuat di pasar mobil listrik global. Dengan perkembangan teknologi yang mengesankan, seperti model Air Sapphire yang menghasilkan 1.234 tenaga kuda dan dapat mencapai 60 mph dalam waktu kurang dari dua detik, Lucid Motors menjadi pemasok teknologi baterai untuk Formula E dan menarik minat produsen mobil lain seperti Aston Martin.
Dalam rencananya untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh, Rawlinson ingin menjual komponen powertrain mobil listrik Lucid kepada produsen mobil lainnya. Dengan visi ini, dia melihat masa depan di mana Lucid tidak hanya memproduksi mobil, tetapi juga berperan sebagai pemasok utama teknologi bagi industri mobil global. Meskipun lanskap kebijakan energi dan lingkungan dapat berubah, Rawlinson yakin bahwa perubahan tersebut dapat memberikan kesempatan bagi Lucid untuk terus berkembang dan menawarkan teknologi yang inovatif kepada mitra industri mereka.
Dengan demikian, Lucid Motors siap untuk terlibat dalam kesepakatan lisensi teknologi yang potensial dengan produsen mobil lain, sehingga memperluas kehadiran dan pengaruhnya di industri mobil listrik global.