Fisioterapi memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga performa, mencegah cedera, dan mempercepat proses pemulihan atlet disabilitas, terutama dalam konteks Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia. Shofhal Jamil, Kepala Fisioterapi tim ini, menyoroti pentingnya peran fisioterapi dalam membantu atlet mencapai final Kejuaraan Asian Amputee Football Championship 2025. Selama ajang tersebut, fisioterapis tidak hanya berperan dalam menganalisis cedera yang terjadi selama pertandingan, tetapi juga di luar lapangan, seperti di ruang ganti dan medis.
Fisioterapis tidak hanya bertanggung jawab untuk memastikan kebugaran fisik atlet, tetapi juga merumuskan program rehabilitasi dan pencegahan cedera. Atlet disabilitas sering mengalami cedera pada bagian-bagian tertentu seperti pergelangan kaki, lutut, panggul, dan tangan. Kolaborasi antara fisioterapis dan pelatih fisik menjadi kunci untuk menyusun program yang sesuai dengan kondisi atlet dan jenis amputasi yang mereka alami.
Selain itu, pengetahuan dalam ilmu biomekanik tentang perubahan Central of Gravity (COG) pada pemain sepak bola amputasi juga menjadi hal yang penting. Dengan pemain yang harus berdiri, berlari, dan menendang bola dengan satu kaki, area cedera potensial seperti pergelangan dan siku menjadi fokus utama. Dengan demikian, peran fisioterapi bukan hanya terbatas pada pemulihan cedera, tetapi juga dalam mencegahnya dan menjaga performa atlet tetap optimal.
