PortalBeritaTribun.biz adalah situs berita yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dengan fokus pada politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

Kenapa Harus Tepat? Penemuan Kunci untuk Sukses Presiden.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah melakukan pergantian Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti) Saintek dengan mencopot Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kesalahpahaman Satryo dalam menginterpretasikan kebijakan negara. Menurut Pakar politik Iwan Setiawan, tindakan ini merupakan bentuk respons Prabowo terhadap pejabat yang tidak tepat dalam menyikapi kebijakan efisiensi Presiden. Pergantian itu juga berfungsi sebagai penegasan bahwa kebijakan efisiensi tidak akan berdampak negatif pada sektor pendidikan, khususnya terkait kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa. Pernyataan Satryo dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR yang menyebut efisiensi anggaran akan berdampak pada UKT mahasiswa menimbulkan kontroversi di masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi keputusan Prabowo mencopot Satryo adalah terkait dengan protes pegawai Kemendikti Saintek terhadap tindakan arogan yang dilakukan oleh Satryo, termasuk pemecatan dan penghinaan terhadap bawahannya. Iwan juga menekankan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden, dan keputusan ini diambil setelah evaluasi dan monitoring terhadap kinerja jajaran menteri. Sebelumnya, Prabowo telah melantik Brian Yuliarto sebagai pengganti Satryo Soemantri sebagai Mendikti Saintek.