Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap para pengembang perumahan. Audit ini bertujuan agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat memperoleh rumah berkualitas sesuai standar pemerintah. Dalam rapat koordinasi dengan para pengembang, Menteri PKP menekankan bahwa negara melakukan audit bukan untuk menunjukkan kehebatannya, melainkan untuk melindungi rakyat agar mendapatkan rumah dari pengembang yang bertanggung jawab dan berkualitas.
Menteri PKP juga mengajak para pengembang untuk tidak takut diaudit oleh BPK. Ia menegaskan bahwa hal itu adalah bagian dari upaya untuk memastikan pengembang membangun rumah dengan kualitas yang sesuai dengan tanggung jawab mereka. Menteri PKP juga menyoroti perlunya pengembang menjadi transparan dan siap melakukan audit demi kebaikan bersama.
Meskipun terdapat beberapa pengembang yang tidak setuju diaudit, Menteri PKP mempersilahkan hal tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu merupakan bentuk perlawanan terhadap negara dan pemerintah. Menteri PKP juga menemukan beberapa perumahan yang dibangun tidak berkualitas dan telah melaporkan 14 pengembang yang terlibat kepada BPK. Meskipun demikian, ia percaya bahwa sebagian besar pengembang membangun rumah dan fasilitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam upaya untuk memastikan kualitas perumahan yang dibangun, Menteri PKP menjelaskan bahwa audit yang dilakukan oleh BPK adalah sebuah agenda negara yang harus dihormati. Ia berharap agar segelintir pengembang yang tidak bertanggung jawab tidak merusak reputasi industri konstruksi secara keseluruhan.
