Perjanjian Kemenag dan Lion Air Untuk Penerbangan Haji

Kementerian Agama dan Lion Air Menandatangani Perjanjian Kerja Sama Transportasi Haji
Kementerian Agama melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pengangkutan udara jamaah calon haji reguler tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi dengan PT Lion Mentari yang menaungi Lion Air. Dalam perjanjian kerja sama tersebut, maskapai Lion Air akan melayani keberangkatan jamaah tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi melalui dua embarkasi yakni Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ) dengan tipe pesawat Airbus 330 seat 423 orang/penumpang. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah positif dalam memberikan pelayanan haji yang nyaman dan aman bagi jamaah Indonesia.
Kerja sama ini merupakan kali pertama dalam sejarah proses penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia dengan maskapai Lion Air. Setelah nota kesepahaman dengan Lion Air, Kemenag juga akan melakukan perjanjian kerja sama angkutan transportasi udara bagi jamaah reguler dengan Garuda dan Saudi Airlines. Diharapkan penambahan maskapai dalam penyelenggaraan penerbangan haji dapat mengatasi berbagai kendala terkait dengan transportasi udara.
Dengan bergabung PT Lion Mentari Air, saat ini terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan haji, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air. Lion Air akan mengangkut 11.762 orang calon haji dengan persiapan empat armada pesawat berbadan lebar generasi modern dan berusia muda. Pesawat Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO dilengkapi dengan fitur kenyamanan terbaik untuk memastikan kenyamanan selama penerbangan jarak jauh.
Lion Air juga telah mempersiapkan kru pesawat yang profesional, termasuk pilot, awak kabin, dan teknisi, serta menyediakan makanan dan minuman dengan memperhatikan aspek nutrisi dan preferensi jamaah. Dengan kerja sama ini, diharapkan kualitas layanan penerbangan haji dapat terus ditingkatkan.