Industri perbankan di wilayah Kediri, Jawa Timur, menunjukkan pertumbuhan positif, khususnya dalam penyaluran kredit untuk UMKM. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri mencatat bahwa pada Desember 2024, total kredit perbankan mencapai Rp88,72 triliun, dengan 60,31 persen di antaranya dialokasikan untuk UMKM. Kredit perbankan terutama didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu perdagangan, bukan lapangan usaha rumah tangga, dan pertanian. Meskipun demikian, kualitas kredit yang disalurkan tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,18 persen.
Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga menunjukkan peningkatan sebesar 4,09 persen menjadi Rp102,56 triliun pada Desember 2024. Tabungan dan deposito menjadi jenis DPK yang dominan, masing-masing mencapai 65,67 persen dan 25,13 persen. Sementara itu, industri BPR/BPRS di wilayah Kediri mengalami kondisi yang solid dengan permodalan yang kuat, tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 44,26 persen.
OJK Kediri juga mencatat bahwa kinerja industri jasa keuangan di wilayahnya tumbuh stabil dan positif, didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. OJK terus melakukan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan. Melalui berbagai kolaborasi dengan pemangku kepentingan, OJK berkomitmen untuk memperkuat sektor keuangan di Kediri.