Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengusulkan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) diaudit setiap kuartal untuk memastikan efektivitasnya. Dalam pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, DEN sepakat bahwa audit berkala diperlukan untuk mengetahui area mana yang perlu diperbaiki. Hal ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa program MBG memberikan dampak positif, terutama terkait dengan peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil, serta potensi menurunkan tingkat kemiskinan.
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya mendukung program MBG dengan penuh tanggung jawab. Dengan target 82,9 juta penerima manfaat dan anggaran sebesar Rp171 triliun, program tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan sektor pertanian di Indonesia. Keberhasilan program ini juga diharapkan dapat membantu menyerap hasil produksi dalam negeri dan memperkuat ekonomi lokal.
Program MBG bukan hanya akan memberikan manfaat sosial, tetapi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Saat ini, program ini telah berjalan di 38 provinsi dengan 2 juta penerima manfaat, dan diharapkan dapat diperluas hingga 32 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi menjelang akhir tahun 2025. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai pihak terkait, program ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia lebih kuat dan mandiri dari segi pangan dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam kunjungannya ke Kepala BGN, Luhut juga menyatakan bahwa program MBG telah memberikan dampak positif terhadap permintaan beras, telur, dan ayam di pasar domestik. Hal ini menunjukkan bahwa program tersebut tidak hanya memberikan manfaat sosial, tetapi juga memiliki potensi untuk mempengaruhi roda perekonomian nasional. Dengan dukungan yang kuat dan pelaksanaan yang terencana dengan baik, diharapkan program ini akan terus memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia.
Imamatul Silfia – ANTARA
Copyright © ANTARA 2025
