Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pemerintah tidak memiliki rencana untuk menambah layanan fast track bagi jamaah haji Indonesia. Hal ini dikarenakan perlu adanya persiapan yang matang sebelum melaksanakan langkah tersebut. Meskipun demikian, Nasaruddin mengungkapkan harapannya agar suatu saat nanti seluruh jamaah haji Indonesia dapat memperoleh layanan fast track haji sebagai bagian dari Makkah Route Initiative. Inisiatif ini bertujuan untuk mempermudah proses keimigrasian bagi jamaah haji Indonesia di bandara Indonesia.
Meskipun terdapat kendala dalam melaksanakan layanan tersebut, termasuk identifikasi calon jamaah haji dan kasus pemalsuan berkas, Nasaruddin berencana untuk memperbaiki dan menyempurnakan layanan fast track yang sudah ada di tiga embarkasi saat ini. Dia juga berencana untuk memperkuat kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri dalam hal pemberkasan dan penggunaan teknologi biometrik untuk memperlancar proses layanan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Imigrasi Arab Saudi Saleh Saad Almirba menekankan pentingnya layanan fast track haji untuk memperlancar kegiatan ibadah haji. Melalui layanan ini, jamaah haji akan dimudahkan dalam proses imigrasi sehingga mereka dapat melaksanakan ibadah dengan baik. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Faisal Abdullah H. Amodi juga menekankan pentingnya peningkatan kerja sama antara kedua belah pihak untuk menghilangkan kendala dalam pelaksanaan layanan fast track haji. Kehormatan bagi Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan layanan tersebut kepada jamaah haji Indonesia, dan diharapkan kerja sama yang intensif akan memberikan kontribusi positif dalam kesuksesan kegiatan ini.
