Karyono Wibowo, seorang Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), memberikan penilaian terkait reputasi keluarga Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang terganggu akibat kasus ijazah palsu. Menurutnya, hal ini mempengaruhi citra Jokowi dan keluarganya yang selama ini sering menjadi sasaran isu negatif sebelum menjabat sebagai presiden. Dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Gerakan #IndonesiaCerah, Karyono menyebutkan bahwa langkah Jokowi membawa kasus ini ke ranah hukum merupakan tindakan yang sesuai dengan konstitusi. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki reputasi dan menegakkan keadilan melalui proses hukum.
Karyono juga memperkirakan bahwa ada motif politik di balik isu ini, terutama setelah Pemilu 2024. Beberapa kelompok yang tidak menyukai Jokowi sejak lama kemungkinan memanfaatkan kasus ini untuk kepentingan politik. Namun, Karyono percaya bahwa Presiden Prabowo Subianto akan merespons isu ini dengan bijaksana. Selain itu, dia juga menyoroti upaya menjauhkan kedekatan antara Jokowi dan Prabowo melalui isu ijazah palsu. Menurutnya, residu kepentingan politik ini akan terus berlangsung hingga Pemilu berikutnya, dengan Jokowi menjadi sasaran utamanya. Kesimpulannya, Karyono memperkirakan bahwa persaingan antar kelompok kepentingan ini akan terus berlanjut untuk mencari peluang politik di masa depan.