Pertumbuhan investasi di Indonesia pada triwulan pertama tahun 2025 menunjukkan adanya perlambatan, hal ini menjadi perhatian Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Dalam sebuah rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Sri Mulyani menyoroti pentingnya deregulasi sebagai kunci untuk mempercepat investasi di tanah air. Fokus utama dari deregulasi tersebut termasuk percepatan proses perizinan hingga ke level pemerintah daerah, penyederhanaan proses impor untuk industri lokal, dan dukungan investasi strategis melalui relaksasi kebijakan TKDN.
Dalam upaya mendorong investasi, pemerintah juga terus memperbaiki kebijakan pendukung seperti insentif fiskal, investasi langsung asing, dan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Abadi Nusantara (Danantara). Penyederhanaan aturan di sektor perdagangan dan penyaluran pupuk bersubsidi menjadi contoh sukses deregulasi yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan sektor pertanian.
Meskipun realisasi investasi triwulan I 2025 mencapai Rp465,2 triliun, pertumbuhannya hanya 15,9 persen, lebih rendah dari periode sama tahun sebelumnya yang tumbuh 22,1 persen. Sri Mulyani menegaskan bahwa percepatan investasi menjadi krusial untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, terutama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 4,7 – 5 persen. Dibutuhkan peningkatan investasi yang signifikan mengingat pertumbuhan investasi pada triwulan I 2025 hanya mencapai 2,1 persen. Upaya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga diperkuat guna meningkatkan daya saing industri manufaktur secara global.