Selama 12 bulan terakhir, KTM telah mengalami banyak tantangan, mengubah dirinya dari perusahaan pembuat listrik, sepeda motor, dan produsen besar menjadi hampir kehabisan uang karena masalah keuangan. Meskipun sumber daya digunakan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, saat konsumen berkurang, harga dan produksi tetap tidak berubah. Untungnya, Bajaj kemudian menyelamatkan merek ini dengan memberikan suntikan dana sehingga produksi dan pembayaran hutang bisa dilanjutkan, serta karyawan yang di-PHK bisa kembali bekerja.
CEO KTM yang baru, Gottfried Neumeister, mengklaim bahwa perusahaan telah berada di jalur yang benar setelah melakukan penghematan dan berhasil menjual lebih dari 100.000 sepeda motor global. Namun, di balik klaim ini, terdapat kejelasan yang kurang dari KTM. Mereka tidak menjelaskan apakah sepeda motor yang terjual adalah sepeda motor lama atau baru. Bahkan jika sepeda motor lama yang terjual sudah mencapai 100.000 unit, masih terdapat 150.000 lebih sepeda motor terparkir di dealer, termasuk dari tahun 2023.
Siaran pers KTM mengungkapkan bahwa sekitar 50.286 sepeda motor dikirim ke dealer dan importir dalam setengah tahun pertama tahun 2025, namun belum tentu semuanya terjual kepada konsumen. Dengan kondisi dealer yang cenderung menyimpan sepeda motor sebelum dijual, keberhasilan penjualan KTM masih perlu dipertanyakan. Dengan produksi sejumlah 390 sepeda motor di India oleh Bajaj, belum pasti bagaimana hal ini akan mempengaruhi inventaris KTM yang sudah menumpuk.
Kehadiran sepeda motor tahun 2023 dan 2024 yang masih dijual oleh dealer juga menjadi pertimbangan penting. Dengan belum adanya kejelasan dari informasi yang diberikan KTM, masih banyak pertanyaan terbuka tentang keberhasilan merek ini melanjutkan bisnisnya. Mengapa dealer masih menyimpan sepeda motor ke tahun-tahun sebelumnya? Apakah KTM mampu bangkit sepenuhnya seperti yang diperkirakan oleh Neumeister? Semua ini menjadi pertanyaan yang perlu dijawab dengan jelas terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan yang pasti.
