Chevrolet semakin tidak yakin dengan rencana untuk membuat Corvette listrik. Meskipun Presiden General Motors, Mark Reuss, sebelumnya merencanakan “Corvette yang sepenuhnya listrik dan berbasis Ultium,” Chevy masih belum siap untuk melaksanakan rencana tersebut. Kepala Insinyur Corvette, Tony Roma, menyatakan bahwa tidak ada permintaan yang signifikan untuk mobil tersebut. Menurut Roma, membangun Corvette listrik akan menantang dalam hal mempertahankan warisan dan nilai dari merek tersebut.
Roma menjelaskan bahwa membeli Corvette bagi konsumen adalah tentang merasakan pengalaman mengemudi yang istimewa. Dia percaya bahwa memasang lencana Corvette pada mobil listrik yang tidak sesuai dengan model sebelumnya akan merusak reputasi merek. Selain itu, ada banyak aspek teknis yang perlu dipertimbangkan, termasuk rasio power-to-weight, harga, dan jarak tempuh. Meskipun Corvette perlu mengikuti perkembangan teknologi mobil listrik, Chevy yakin bahwa mobil tersebut harus tetap menawarkan pengalaman berkendara yang menarik bagi penggemarnya.
Meskipun masa depan mobil listrik mungkin akan menarik, Roma dan CEO GM Mary Barra percaya bahwa konsumen saat ini belum sepenuhnya siap untuk Corvette listrik. Mereka berpendapat bahwa menjadi pemimpin dalam industri otomotif berarti harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan. Jadi, sementara Corvette listrik mungkin akan menjadi kenyataan di masa depan, Chevy tetap fokus pada pengembangan mobil yang sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.
