Polestar telah mengalihkan produksinya ke belahan dunia lain sebagai strategi untuk terus mengembangkan produknya di luar sedan listrik yang telah dikenal. Produksi Polestar 2 di AS sedikit memberikan angin segar bagi merek ini, namun Polestar 3 buatan South Carolina dan Polestar 4 telah membantu mengangkat penjualan secara global.
Meskipun penjualan secara global meningkat, Polestar mengalami kesulitan di China, dengan hanya menjual 69 mobil pada paruh pertama tahun 2025. Mereka terpaksa menutup sebagian besar toko mereka di China, menimbulkan spekulasi bahwa merek ini akan keluar dari pasar China.
Dalam pasar mobil listrik China yang sangat kompetitif, Polestar yang berfokus pada gaya Skandinavia mungkin terlalu minimalis dan kurang menarik bagi konsumen China yang lebih menyukai nilai tambah, kemewahan, dan hiburan di dalam mobil mereka. Persaingan internal di Geely, perusahaan induk Polestar, juga dapat menjadi faktor pendukung kenapa Polestar tidak begitu berhasil di China.
Meskipun Polestar berusaha keras untuk memperbaiki posisinya di China, tetapi spekulasi beredar bahwa mereka mungkin harus mengubah strategi operasional mereka. Peluncuran Polestar 7 SUV kompak dan pembawaan kembali Polestar 2 dapat menjadi langkah yang strategis bagi Polestar, meskipun kesuksesan mobil-mobil ini mungkin akan lebih ditemukan di pasar lain.