Penggemar mobil seringkali merasa kurang puas dengan kendaraan listrik karena kurangnya karakteristik seperti suara dan sensasi mesin dan transmisi. Namun, produsen mobil, termasuk Porsche, telah memperkenalkan solusi untuk masalah ini dengan menggunakan perangkat lunak yang menciptakan perpindahan gigi palsu, paddle shifter, dan suara mesin buatan. Bahkan Porsche telah mengakui kebutuhan akan sedikit gesekan dalam pengalaman berkendara, yang ditemui dalam uji coba terbaru pada bulan Maret oleh manajer armada purwarupa Porsche, Sascha Niesen.
Porsche merekam suara mesin Cayenne V-8 untuk kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan karakteristik powertrain listrik. Meskipun awalnya skeptis, Niesen akhirnya menyukai inovasi ini dan mengakui bahwa para insinyur transmisi Porsche telah berhasil menciptakan sensasi perpindahan gigi yang autentik. Sebuah langkah yang serupa juga dilakukan oleh Hyundai dengan mobil listrik Ioniq 5 N, menunjukkan bahwa teknologi ini dapat menjadi bagian vital dari pengalaman berkendara EV di masa depan.
Meski terdengar aneh untuk menambahkan fitur-fitur klasik ke kendaraan listrik, pembeli mobil semakin menginginkan sensasi dan keunikan dalam pengalaman berkendara mereka. Dengan produsen mobil mewujudkan solusi yang kreatif dan inovatif seperti perpindahan gigi palsu, paddle shifter, dan suara mesin buatan, era mobil listrik dengan karakteristik yang lebih klasik dan autentikpun menjadi mungkin. Dengan demikian, meskipun mungkin terkesan aneh pada awalnya, langkah-langkah inovatif yang diambil oleh produsen mobil seperti Porsche dan Hyundai dapat membantu menciptakan pengalaman berkendara yang lebih memuaskan dalam tren mobil listrik yang semakin berkembang.
