Pembangunan interkoneksi jalan tol di Jambi menuju Lampung telah direncanakan sejak lama dan kini mulai terlihat hasilnya. Pimpinan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Herman Khairon, menegaskan bahwa jalan tol tersebut bakal terhubung sepenuhnya pada tahun 2028. Khairon menekankan pentingnya keseriusan semua pihak dalam mengawal program ini, termasuk menyertakan modal untuk membangun jalan bebas hambatan.
Dengan diresmikannya Pintu Tol Simpang Ness, masyarakat kini dapat memanfaatkan dua gerbang tol yang ada di Jambi untuk menghindari kemacetan di dalam Kota Jambi. BAKN juga mendorong percepatan pembangunan tol Jambi-Palembang agar mempersingkat waktu perjalanan dari Jambi hingga ke Lampung. Tujuan dari pembangunan tol ini adalah untuk mempercepat transportasi angkutan orang, barang, dan jasa guna meningkatkan pergerakan dan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera.
Pembiayaan pembangunan jalan tol akan melibatkan skema penyertaan modal negara dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia. DPR RI sedang bersama Danantara menyusun strategi dan mekanisme terkait pembiayaan pembangunan jalan Tol Trans Sumatera. Diharapkan partisipasi Danantara dapat mendukung pembangunan tol, termasuk ruas Jambi-Rengat.
Pemerintah bersama DPR RI menunggu penggabungan Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Hutama Karya untuk mengerjakan proyek strategis seperti jalan tol. Proyek Tol Jambi-Rengat sedang diperjuangkan meskipun masih menghadapi kendala terkait anggaran dan pembebasan lahan. Melibatkan Danantara diharapkan dapat mempercepat pembangunan tol untuk meningkatkan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan pusat ekonomi baru di Sumatera.