Berita  

Bantuan Gaza Terhambat: Penutupan Perbatasan PBB

Distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza terhambat akibat penutupan perbatasan oleh Israel, menyusul peningkatan pergerakan penduduk dari selatan ke utara wilayah tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa penutupan perbatasan yang berlangsung di Zikim dan Erez menghambat pekerja kemanusiaan dalam memberikan dukungan vital kepada warga Gaza sesuai dengan skala yang diperlukan. Meskipun begitu, sejumlah keluarga telah mulai bergerak ke wilayah yang kini dapat diakses setelah lebih dari 10 hari gencatan senjata.

Sejak gencatan senjata diberlakukan, PBB dan mitranya telah meningkatkan operasi tanggap darurat terutama di wilayah tengah dan selatan Gaza. Lebih dari 425.000 pergerakan penduduk tercatat dari selatan ke utara Jalur Gaza sejak 10 Oktober, dengan para pengungsi mendapatkan perlindungan di lokasi seperti Jabaliya dan dua sekolah di Beit Lahiya. Operasi militer Israel sebelumnya membuat lokasi-lokasi tersebut sulit dijangkau.

Dari 10 misi kemanusiaan yang dikoordinasikan PBB di Gaza, enam di antaranya berhasil dilaksanakan, termasuk pengiriman tangki air, perlengkapan kebersihan, dan bahan bakar dari perbatasan. Truk bantuan PBB telah mengangkut hampir 1.500 ton pasokan dari perbatasan Karem Abu Salem dan Kissufim, dengan sebagian besar berupa makanan dan sisanya adalah bahan lain seperti tempat tinggal, pakan ternak, perlengkapan kesehatan, air, sanitasi, dan kebersihan.

Juru Bicara PBB, Farhan Haq, menekankan pentingnya pembukaan perbatasan Rafah dan mengingatkan bahwa keberlangsungan gencatan senjata menjadi ujian yang penting. Sementara terkait Tepi Barat, Haq menyambut surat dari senator Amerika Serikat kepada Presiden Donald Trump yang menekankan perlunya langkah yang lebih tegas terhadap rencana aneksasi Israel. Haq juga menyatakan dukungannya terhadap semua upaya yang dapat mencegah perubahan status quo di Tepi Barat.

Source link