Berita  

Proyek DME Kutai Timur: Solusi Substitusi LPG yang Dicanangkan Pemerintah

Pemerintah tengah membangun proyek hilirisasi batu bara Dimethyl Ether (DME) di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Langkah strategis ini bertujuan mengurangi ketergantungan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebagai bagian dari transformasi ekonomi di wilayah tersebut. Proyek ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam konversi LPG ke DME guna meningkatkan kemandirian energi. Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan visi Astacita 2 untuk mencapai swasembada energi di Indonesia, sehingga proyek ini sesuai dengan arah pembangunan nasional.

Menurut Tenaga Ahli Sekretariat Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi, M. Fadhil Hasan, proyek DME di Kutai Timur merupakan salah satu dari 18 proyek prioritas nasional yang diidentifikasi oleh Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi. Diperkirakan nilai investasi proyek konversi LPG ke DME mencapai 10,25 miliar dolar AS, dengan target substitusi 100 persen LPG ke DME pada tahun 2040. Selain itu, proyek ini diharapkan mampu menyerap sebanyak 34.800 tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung.

Selain DME, strategi hilirisasi batu bara diarahkan juga pada produksi metanol yang nantinya dapat diolah menjadi biodiesel. Grafit sintetik juga dihasilkan sebagai bagian dari strategi ini, yang menjadi komponen penting untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV). Di samping itu, batu bara kalori rendah akan dimanfaatkan untuk produksi amonia. Amonia hijau dikembangkan sebagai alternatif energi bersih dan berkelanjutan di masa depan.

Proyek DME di Kutai Timur dan hilirisasi batu bara lainnya merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi di Kalimantan Timur, yang saat ini menjadi produsen 42,8 persen batu bara nasional. Hal ini mencerminkan arah baru ekonomi di wilayah tersebut, yang beralih dari sekadar ekstraksi sumber daya alam menuju industri bernilai tambah. Dengan demikian, proyek ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam upaya mencapai kemandirian energi dan memperkuat ekonomi Kalimantan Timur di masa depan.

Source link