Nada Kasar di ChatGPT: Lebih Akurat?

Penelitian terbaru menemukan bahwa ketika pengguna berbicara dengan nada kasar atau menuntut, chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) mungkin memberikan jawaban yang lebih akurat daripada saat bertanya dengan nada sopan. Penelitian ini, yang dilakukan untuk menguji apakah kesopanan atau kekasaran mempengaruhi kinerja sistem AI, dipublikasikan di arXiv pada 6 Oktober. Penelitian dilakukan dengan menguji 50 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai topik, mulai dari sains, matematika, hingga sejarah. Setiap pertanyaan diajukan kepada ChatGPT sebanyak sepuluh kali dengan lima kategori nada berbeda, seperti sangat sopan, sopan, netral, kasar, dan sangat kasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nada suara yang kasar menghasilkan hasil yang lebih baik daripada nada suara yang sopan. Misalnya, ketika ditanya dengan nada sangat sopan, ChatGPT menjawab dengan tingkat akurasi sekitar 80,8 persen; sedangkan ketika ditanya dengan nada sangat kasar, tingkat akurasi meningkat hingga sekitar 84,8 persen. Meski demikian, hasil penelitian ini tidak seharusnya dijadikan alasan untuk bersikap tidak sopan atau menghardik chatbot setiap saat. Penelitian ini menyampaikan bahwa ChatGPT sensitif terhadap petunjuk yang diberikan oleh pengguna.

Para peneliti menekankan bahwa penggunaan bahasa yang menghina atau merendahkan dapat berdampak negatif pada pengalaman pengguna dan berkontribusi menciptakan kebiasaan komunikasi yang buruk. Penelitian ini merupakan bagian dari bidang baru yang disebut rekayasa prompt, yang bertujuan untuk menyelidiki bagaimana struktur, gaya, dan bahasa prompt mempengaruhi hasil chatbot berbasis kecerdasan buatan. Data ini dapat memberikan wawasan berharga untuk pengembangan chatbot yang lebih responsif dan akurat dalam interaksi dengan pengguna.

Source link