Selasa, 24 Oktober 2023 – 07:10 WIB
Jakarta – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman mengaku bahwa dirinya tidak melakukan intervensi dalam keputusan mengenai gugatan batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden yang saat ini menjadi perhatian publik. Dia menyebut bahwa tidak ada upaya campur tangan atau intervensi.
Anwar menjelaskan bahwa dia sudah menjadi hakim sejak lama dan selalu memegang teguh amanahnya. Dia menyampaikan bahwa dia sudah menjadi calon hakim sejak tahun 1985 dan sampai sekarang, selama kurang lebih 30 tahun, dia telah memegang teguh sumpahnya sebagai hakim. Dia juga menyatakan bahwa dia selalu memegang teguh amanah dalam konstitusi, Undang-Undang Dasar, dan agamanya yang ada dalam Al-Qur’an.
Anwar juga mengungkapkan kisah tentang Usama bin Zayed yang diutus oleh Quraisy untuk meminta Nabi Muhammad melakukan intervensi atau memberikan perlakuan khusus. Dalam cerita itu, Nabi Muhammad tidak mengabulkan permohonan tersebut, melainkan mengatakan bahwa jika putrinya, Fatimah, mencuri, beliau sendiri yang akan memotong tangannya. Dari cerita ini, Anwar menegaskan bahwa hukum harus berdiri tegak, berdiri lurus, tanpa boleh diintervensi oleh siapa pun.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) telah menolak gugatan batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden maksimal 70 tahun. Putusan ini diambil dalam perkara dengan nomor 107/PUU-XXI/2023 yang diajukan oleh Rudy Hartono. Mahkamah menilai bahwa permohonan untuk menguji Pasal 169 huruf q UU 7/2017 kehilangan objek, dan pengujian Pasal 169 huruf d UU 7/2017 juga kehilangan objek.
Sumber: Viva.co.id
