Adian Mengungkap Asal-usul Perselisihan Antara Jokowi dan PDIP, Faldo Maldini Menganjurkan untuk Bersikap Ramah

Kamis, 26 Oktober 2023 – 10:33 WIB

Jakarta – Omongan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu yang menyebut bahwa perseteruan antara Presiden Jokowi dengan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri disebabkan oleh keinginan Jokowi untuk lanjut 3 periode yang ditolak oleh PDIP menjadi perhatian.

Baca Juga :

Prabowo-Gibran Bisa Klaim secara Terbuka sebagai Suksesor Jokowi, Menurut Pengamat Unair

Menanggapi hal itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini menyebutkan bahwa pernyataan Adian tidak mempunyai bukti dan bisa menjadi fitnah. Menurutnya, disarankan untuk bisa menahan diri. Bagi Faldo, Adian adalah seorang politikus yang patut dijadikan teladan.

“Kami sangat menghargai Bang Adian. Beliau adalah seorang politikus yang pantas dijadikan teladan. Jika tidak ada bukti, maka bisa dianggap sebagai fitnah. Dari pihak kami, senyum saja. Kita semua menahan diri, tidak perlu memperkeruh situasi,” ujar Faldo, Rabu, 25 Oktober 2023.

Baca Juga :

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Nasdem: Kami Merindukan Pemilu Yang Fair

Eks Wasekjen PAN Faldo Maldini (kiri)

Menurutnya, perbedaan pendapat dan pandangan adalah hal yang biasa dalam negara demokrasi seperti Indonesia. Selain itu, Faldo menyebut bahwa Adian juga pasti pernah memiliki perbedaan pandangan dengan pimpinan partai politik lainnya.

Baca Juga :

Relawan Jokowi Gabung TPN Ganjar, Arsjad: Sekarang Bukan Lagi Bicara Jokowi

“Itu adalah hal yang biasa. Saya rasa Bang Adian bukanlah orang yang menyerah jika hati dan pikirannya tidak sama dengan apa yang terjadi,” ungkapnya.

Kemudian, dia menyatakan bahwa Presiden Jokowi selalu tunduk pada konstitusi dan keinginan rakyat. Menurutnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Jokowi adalah negarawan yang tidak ingin adanya perpecahan.

“Bu Mega dan Pak Jokowi sama-sama negarawan, tentu perbedaan pandangan bukanlah alasan untuk terpecah. Mereka tentu memiliki kesabaran revolusioner,” katanya.

Selain itu, dia meyakini bahwa Jokowi menghormati Megawati. “Sekarang, Pak Jokowi tentu masih menghormati Bu Mega. Jadi, itu bukanlah hal yang perlu terus digosok-gosok,” jelasnya.

Presiden Jokowi dan Ketum PDIP di Rakernas PDI-P

Sebelumnya, Adian mengungkapkan pemicu konflik antara PDIP dengan Jokowi. Menurutnya, pemicunya adalah permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden selama tiga periode yang ditolak oleh PDIP.

“Nah kemudian ada permintaan tiga periode, Kami tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangannya, Rabu, 25 Oktober 2023.

Adian mengatakan bahwa PDIP menolak permintaan tersebut karena tidak ingin melanggar konstitusi. Menurutnya, PDIP ingin menjaga konstitusi karena hal tersebut berhubungan dengan keselamatan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.

Namun, pernyataan Adian dibantah oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Puan membantah bahwa Jokowi meminta perpanjangan masa jabatan 3 periode kepada Megawati.

“Tidak, tidak pernah saya tahu beliau meminta perpanjangan tiga periode,” ujar Puan, Rabu, 25 Oktober 2023.

Halaman Selanjutnya

“Bu Mega dan Pak Jokowi sama-sama negarawan, tentunya beda pandangan bukan alasan untuk terpecah. Mereka tentu punya kesabaran revolusioner,” tuturnya.

Exit mobile version