Minggu, 12 November 2023 – 06:10 WIB
Jakarta– Calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons hasil survei yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia menginginkan Pilpres 2024 dilakukan dalam satu putaran. Menurutnya, survei tersebut merupakan penggiringan opini.
“Survei yang mau-maunya saja deh,” ujar Cak Imin saat hadir di acara HUT ke 12 Partai Nasdem, Jakarta Pusat pada Sabtu 11 November 2023.
Cak Imin juga menjelaskan terkait hasil survei Populi Center. Dia menyebut survei itu sebagai penggiringan opini. “Pasti lah itu penggiringan opini,” katanya.
Populi Center merilis survei yang menunjukkan 64,9 persen masyarakat menginginkan pelaksanaan Pilpres 2024 berjalan dalam satu putaran.
Survei nasional yang dilakukan pada 29 Oktober sampai 5 November 2023 itu menyampaikan 26,9 persen responden menginginkan dua putaran, 4 persen tak masalah dengan jumlah putaran, dan 4,2 persen lainnya tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyatakan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 berpotensi satu putaran dengan bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang.
Dari hasil survei terakhir Indo Barometer yang digelar pada 25 – 31 Oktober 2023, elektabilitas bakal pasangan calon presiden/wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dengan nilai 34,20 persen. Sementara itu, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md. sebesar 26,2 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 18,3 persen.
Sebanyak 21,3 persen dari responden menyatakan belum memilih, belum memutuskan, tidak menjawab, ataupun merahasiakan pilihannya.
Menurut Qodari, dengan mekanisme distribusi normal, jumlah responden yang belum memilih, bisa didistribusikan kepada masing-masing bakal pasangan calon presiden/wakil presiden dengan nilai distribusi tertinggi untuk bakal pasangan calon (paslon) yang elektabilitasnya tertinggi dan distribusi terendah untuk bakal paslon dengan elektabilitas rendah.
“Dengan demikian, elektabilitas Prabowo-Gibran dapat mencapai 43,5 persen, Ganjar-Mahfud 33,3 persen, dan Anies-Muhaimin 23,2 persen. “Jadi, sementara ini, kalau pakai data yang saya punya, ini ada potensi satu putaran,” ujar Qodari.