Rabu, 22 November 2023 – 04:28 WIB – Jakarta – Perdebatan sengit terjadi antara politikus PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli dengan pengamat dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari. Adu argumen dimulai dengan keraguan Guntur terhadap survei yang dilakukan Qodari.
Guntur menyatakan bahwa survei ada yang dapat dipercaya dan ada yang tidak. Menurutnya, survei yang dipercaya bisa diterima sebagai masukan. Namun, ia heran karena tidak ada perbedaan antara ilmuwan politik dan konsultan politik. Ia juga menyinggung hasil survei Indo Barometer tentang Pilpres 2024 yang menunjukkan potensi satu putaran dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenangnya.
Guntur juga mengutip omongan peneliti SETARA Institute Ismail Hasani tentang lembaga survei. Menurutnya, lembaga survei membentuk kerangka dengan memainkan isu yang diinginkan untuk diarahkan. Dia juga menyebut bahwa ini merupakan pertanyaan yang muncul di masyarakat terkait pemahaman terhadap lembaga survei.
M Qodari pun diberi kesempatan oleh presenter acara untuk menanggapi pernyataan Guntur. Menurutnya, jika banyak lembaga menunjukkan hasil yang sama, situasi dan kondisinya bisa disimpulkan.
Qodari meminta Guntur untuk tidak menilai survei secara subjektif karena hasilnya mungkin tidak sesuai harapannya. Ia menyarankan Guntur untuk menjawab riset survei jika tidak setuju dengan survei yang dilakukan pihaknya. Qodari juga heran dengan Guntur yang membawa-bawa SETARA Institute.
Guntur merespons dengan mempertanyakan apakah Qodari ilmuwan politik atau konsultan politik, karena ia menduga Qodari memiliki conflict of interest. Qodari menjawab bahwa yang terpenting dalam survei adalah data yang merujuk pada metodologi objektif, sehingga hasilnya nantinya objektif.
Perdebatan antara keduanya pun berlanjut, hingga akhirnya presenter acara menyudahi perdebatan tersebut dengan memberikan narasumber lain untuk bicara.
