Minggu, 3 Desember 2023 – 00:02 WIB
Jakarta – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bercerita, saat dirinya dituduh ingin mengkudeta RI pada masa lalu. Hal itu karena dia memiliki pasukan tempur, dan jabatan yang tinggi di TNI.
Hal itu disampaikan Prabowo di depan para ulama yang hadir di acara Mukernas III Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Bapak-bapak sebagian besar sudah kenal saya lama kira-kira kan begitu. Saya dulu pun pernah dituduh mau kudeta ya kan? ‘Prabowo mau kudeta. Mau ambil alih negara, karena dia panglima punya pasukan tempur yang paling banyak’,” ujar Prabowo, Sabtu, 2 Desember 2023.
“Dulu saya Pangkostrad, batalion saya 33 batalion, tempur semua,” sambungnya.
Prabowo pun menceritakan kedekatannya dengan mantan Pangdam Jaya Sjafrie Sjamsoeddin, yang masih bersahabat baik hingga saat ini. Dia menegaskan bahwa tuduhan kudeta itu tidak benar adanya.
“Saya mau cerita, dituduh, tapi saya mau bertanya, sejarah mencatat apakah Prabowo kudeta atau tidak? Kan tidak. Dituduh mau, tapi tidak lakukan,” tegasnya.
Prabowo menyatakan, alasannya ingin maju sebagai presiden merupakan baktinya kepada negara. Dia mengklaim bahwa ia paham dengan apa yang terjadi dengan bangsa ini.
“Saudara-saudara, saya maju, saya menawarkan diri untuk berbakti kepada negara, saya ingin diberi mandat. Saya ingin untuk diberi kesempatan memimpin negara dan bangsa ini karena saya merasa bahwa saya paham. Saya mengerti apa yang sedang terjadi kepada bangsa kita ini,” jelasnya.
Prabowo mengatakan, untuk menjadi pemimpin Indonesia, dia akan berjuang di jalan yang benar. Dan jika terpilih nantinya, memang berdasarkan mandat yang diberikan oleh rakyat.
“Saya paham bahaya-bahaya yang dihadapi bangsa ini, karena itu saya terus berjuang. Tapi di atas jalan yang benar, di atas jalan UUD, saya datang di hadapan rakyat dan saya minta, saya minta mandat. Kalau rakyat memberi mandat kepada saya, saya siap bekerja untuk rakyat, untuk bangsa,” kata Prabowo.
Halaman Selanjutnya
Prabowo menyatakan, alasannya ingin maju sebagai presiden merupakan baktinya kepada negara. Dia mengklaim bahwa ia paham dengan apa yang terjadi dengan bangsa ini.