TribunUpdate: Sumber Berita Terkini prabowo subianto yang humanis

Stop All Violence in the Name of Anyone

Sabtu, 13 Januari 2024 – 16:00 WIB

Yogyakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto melakukan kunjungan ke keluarga korban pemuda 22 tahun asal Sleman, DIY, Muhandi Mawanto yang meninggal dunia setelah dianiaya sejumlah pendukung calon presiden dan calon wakil presiden lainnya di Simpang Tiga Maguwoharjo pada Minggu, 24 Desember 2023 lalu.

Hasto didampingi oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY Totok Hedi Santosa dan anggota DPR RI My Esti Wijayati mendatangi rumah korban di Jalan Kembang No 67, RT03/RW61, Kecamatan Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu, 13 Januari 2024.

Hasto menyalami dan menyampaikan duka kepada Mariyah dan Reni, yang merupakan ibu dan istri Muhandi. Hasto pun meminta kronologi kejadian saat itu.

Hasto mengatakan setiap simpatisan dan anggota partai yang mendukung Ganjar juga merupakan satu keluarga besar PDIP.

“Ketika kami mendengar ada korban tindak kekerasan yang menimpa Mas Andi, maka kami datang untuk menyampaikan duka cita dari Ibu Megawati dan keluarga besar PDIP, dan mendoakan Mas Andi agar diampuni dosa-dosanya, diterima Tuhan yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan. Anaknya yang satu akan dipersiapkan, dididik dengan sebaik-baiknya, dan PDIP akan memberikan beasiswa agar anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang baik,” ujar Hasto usai pertemuan.

Hasto menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar tidak ada lagi tindakan kekerasan atas nama siapapun.

“Tadi Mbak Esti menceritakan bahwa Mas Andi ini bagian dari pejuang partai yang sejak dulu mendukung Pak Jokowi. Hanya sayang kali ini beliau harus meninggal di medan juang dan berhadapan dengan orang yang dulu beliau bela dengan taruhan nyawa juga,” ucap Hasto.

Hasto juga mengingatkan bahwa pemimpin harus memperjuangkan kekuasaan untuk rakyat dan bukan untuk kepentingan keluarga.

“Ini menjadi pembelajaran bahwa untuk menjadi pemimpin dan presiden, itu harus melalui perjuangan dari seluruh komponen rakyat, dari yang paling bawah. Jangan pernah melupakan tetes keringat dari anak ranting, ranting, PAC. Siapapun yang melupakan tetesan keringat dari rakyat yang berjuang dengan penuh ketulusan, setelah mendapat kekuasaan hanya untuk kepentingan keluarga dan melupakan kepentingan rakyat, maka kebenaran akan ditegakkan,” pungkas Hasto.

Exit mobile version