Selasa, 6 Februari 2024 – 00:24 WIB
Jakarta – Survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan tingkat persetujuan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tinggi, yakni mencapai 82,3 persen. Dari jumlah tersebut, 11,3 persen menyatakan bahwa mereka sangat puas dengan kepemimpinan Jokowi.
Hanya ada 15,7 persen yang menyatakan tidak puas, di antaranya 2,3 persen merasa tidak puas sama sekali. Sementara itu, 2,0 persen lainnya menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
“Ketinggian tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi yang mencapai 82,3 persen membuktikan bahwa kegaduhan politik tidak memengaruhi persepsi dan preferensi publik dalam keputusan memilih pada gelaran Pilpres,” kata Direktur Komunikasi JRC, Alfian P, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.
Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi juga tercatat naik sejak bulan September 2023 lalu, yang saat itu baru mencapai 77,0 persen. Kepuasan terus naik hingga menembus batas psikologis 80 persen pada Januari 2024, dan mencapai rekor pada Februari 2024.
Artinya, berbagai manuver politik yang dikemas dengan penyikapan soal etika tidak berkorelasi apa-apa dengan persepsi positif terhadap Presiden Jokowi. Tingginya tingkat kepuasan publik juga menjadi afirmasi bahwa mayoritas publik cenderung mendukung keberlanjutan program Jokowi.
Hal itu sejalan dengan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran sebagai pasangan capres-cawapres yang paling berkomitmen untuk melanjutkan program Jokowi. Kegaduhan politik yang meletup belakangan tidak berdampak signifikan terhadap pilihan politik mayoritas pemilih.
Menurut Alfian, publik sudah cukup cerdas untuk melihat gerakan politik di balik kegaduhan yang muncul menjelang pemilu. “Pemilih yang mayoritas anak muda tidak lagi menyukai hiruk-pikuk politik semacam itu, apalagi dengan narasi hujatan dan kebencian,” tuturnya.
Banyak dari pemilih pada pemilu kali ini merupakan generasi yang terlahir pasca-reformasi dan dibesarkan dalam situasi politik yang stabil. “Pemilih muda lebih menginginkan perbaikan ekonomi, di mana Jokowi telah bekerja keras untuk meletakkan fondasinya,” kata Alfian.
Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 25-31 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1200 responden yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024. (ant)