Sabtu, 20 April 2024 – 04:08 WIB
Jakarta – Dewan Pengurus Pusat Badan Persaudaraan Antariman (BERANI) melantik pengurus wilayah Daerah Khusus Jakarta. Diketahui, BERANI ini merupakan organisasi Badan Otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara, Pengurus DPP PKB Daniel Johan dan Sekretaris DPW PKB Jakarta, Muhamad Fauzi hadir dalam pelantikan tersebut.
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurutnya, Indonesia saat ini mengalami krisis yang paling berbahaya, yaitu krisis ideologi ke generasi milenial dan Generasi Z. Krisis yang dimaksud adalah mulai surutnya semangat nasionalisme, terutama dalam budaya sehari-hari.
“Indonesia telah mengalami tiga krisis yaitu krisis ekonomi, krisis politik, dan krisis ideologi. Krisis ini saat ini mulai merambah generasi muda di Indonesia,” ujar Lorens pada Jumat, 19 April 2024.
Menurutnya, krisis ideologi ini merambah kebanyakan anak muda yang tinggal di kota-kota besar, termasuk Jakarta. Oleh karena itu, keberadaan BERANI di Jakarta sangat penting agar dapat menghadang ideologi budaya intoleransi dan acuh kepada sesama warganegara.
“Kehadiran BERANI di Jakarta sebagai fungsi filterisasi dan penumbuhan semangat gotong royong sesama makhluk beragama,” jelas dia.
Prosesi pelantikan pengurus DPW BERANI Jakarta dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Susunan Pengurus BERANI Jakarta oleh Sekretaris Jenderal DPP BERANI, Ardy Susanto. Ardy membacakan terpilihnya Ketua BERANI Jakarta, Pdt. Rinto Langitan secara aklamasi.
Sementara, Rinto mengucapkan terima kasih karena diberi kesempatan untuk menjabat sebagai Ketua BERANI Wilayah Jakarta. Menurutnya, PKB memberi peluang kepada umat non-muslim untuk bergabung dan diberi ruang organisasi melalui badan otonom BERANI.
“Saya kaget karena ada partai yang mengadakan Natal di DPR, hanya PKB yang melakukannya. Saya terharu terutama saat bertemu dengan Ketua DPW PKB, Kiai Hasbi, yang bercerita tentang Gusdur (Abdurrahman Wahid) sebagai bapak toleransi di Indonesia,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Rinto berharap dengan keberadaan pengurus BERANI di Jakarta, akan menjadi mediator dalam hubungan antarumat beragama.
Selain itu, Rinto juga berharap Pengurus BERANI dapat menjadi garda terdepan dalam mengadvokasi masyarakat, terutama terkait perizinan rumah ibadah yang mengalami kendala atau hambatan.
