TribunUpdate: Sumber Berita Terkini prabowo subianto yang humanis

Anies Mengikuti Tren Asian Value dan Hak Asasi Manusia dengan Mengunggah Kopi Tubruk

Anies Mengikuti Tren Asian Value dan Hak Asasi Manusia dengan Mengunggah Kopi Tubruk

Jumat, 7 Juni 2024 – 11:25 WIB

VIVA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut menyinggung istilah ‘Human Rights’ dan ‘Asian Value’ yang sedang ramai dibahas warganet.

Baca Juga :

PDIP Kemungkinan Dukung Anies di Pilgub Jakarta, Nasdem: Ndak Jarang Barisan Sakit Hati Bertemu

Istilah ‘Human Rights’ dan ‘Asian Value’ sedang populer dibahas warganet sebagai cibiran atas kritik terhadap politik dinasti atau dinasti politik.

Anies dalam unggahannya di media sosial X, menautkan dua istilah yang lagi populer tersebut dengan kopi tubruk.

Baca Juga :

Moms dan Buah Hati Harus Tahu, Ini Tips Menghindari Cyberbullying

“Kopi tubruk adalah human right. Minum kopi tubruk pagi, siang, sore, malam adalah Asian value. Jangan tubruk yang lain,” cuit Anies di akun X pribadinya @aniesbaswedan seperti dikutip Jumat, 7 Juni 2024

Istilah ‘Human Rights’ dan ‘Asian Value’ ramai dibicarakan di media sosial merujuk podcast Total Politik terbaru yang dipandu Arie Putra dan Budi Adiputra dengan bintang tamu saat itu Komika Pandji Pragiwaksono.

Baca Juga :

BNPT Sebut ASN Termasuk di Polri Berpotensi Terpapar Paham Terorisme lewat Media Sosial

Dua istilah itu muncul dari salah satu presenternya yang bernama Arie Putra menyebutkan bahwa dinasti politik adalah human rights.

Mulanya Arie Putra bertanya kepada Pandji soal sensitivitasnya terhadap dinasti politik. Diketahui, Pandji bukan hanya seorang komedian dan aktor, ia juga sering menyampaikan pandangannya soal politik di media sosial dan acara-acara yang ia datangi.

“Kenapa lu agak sensi kayaknya, gua lihat ada sensitivitas soal politik dinasti, kan itu hak warga negara, mau lu dinasti atau nggak,” tanya Arie kapada Pandji.

Pandji merespons dengan sarkas pertanyaan sekaligus opini Arie. Belum sempat menjawab, Arie kemudian menjabarkan alasan tentang pendapatnya tersebut.

“Ini pernah digugat orang MK dan diterima oleh MK, loh. Waktu itu dinasti nggak boleh maju, anak dari bupati nggak boleh maju, saudara, istri dari bupati nggak boleh maju. Ini pendapat MK,” jelas Arie.

Menurut Arie, praktik dinasti politik sebelumnya tidak ada di Indonesia seperti anggota keluarga bupati yang awalnya tidak boleh ikut di dalam pemerintahan, di mana kekuasaan dan pengaruh politik tidak diwariskan secara turun-temurun dalam satu keluarga.

“Gua sebagai warga negara konstitusional, dong. Gua berbicara hak warga negara. Gua punya opini, gua Asian values,” ungkap Arie.

Pandji yang merasa pernyataan Arie berbelit, menyuruh Arie untuk mengungkapkan inti dari pandangannya tentang dinasti politik.

“Hentikan omong kosong itu, omong aja apa yang lu maksud,” tegas Pandji dalam bahasa Inggris. “Jadi menurut lu dinasti politik enggak apa-apa?” tanya Pandji lagi

“Ini human rights,” Jawab Arie secara singkat.

Kemudian Panji kembali bertanya tentang salah atau tidaknya dinasti politik, Arie Putra kembali menjawab dengan frasa human rights yang memiliki arti hak asasi manusia.

Halaman Selanjutnya

Mulanya Arie Putra bertanya kepada Pandji soal sensitivitasnya terhadap dinasti politik. Diketahui, Pandji bukan hanya seorang komedian dan aktor, ia juga sering menyampaikan pandangannya soal politik di media sosial dan acara-acara yang ia datangi.

Exit mobile version