Jumat, 14 Juni 2024 – 13:19 WIB
Jakarta – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa saat ini Indonesia masih mewarisi cara-cara kolonial dalam bentuk arogansi kekuasaan di sektor hukum. Namun, ia menegaskan bahwa PDIP beruntung memiliki rekam jejak sejarah dalam melawan semangat kolonialisme.
Hal tersebut disampaikan oleh Hasto dalam sambutannya saat membuka Sekolah Hukum yang diadakan oleh DPP PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat, 14 Juni 2024.
Awalnya, Hasto menyebut bahwa keterjajahan hukum kolonial benar-benar dirasakan oleh para pendiri bangsa, seperti Presiden Pertama RI Soekarno. Dengan tekanan dari kolonialis, Indonesia kemudian berjuang untuk merdeka.
Hasto juga mengisahkan pengalaman yang dialami oleh Bung Karno, yang hampir ditangkap bersama teman-teman seperjuangannya di Partai Nasional Indonesia (PNI). Meskipun dihadapkan pada ancaman penangkapan tersebut, Bung Karno tetap tidak gentar melawan hukum kolonial.
Politikus asal Yogyakarta ini kemudian meminta seluruh kader PDIP untuk bangga karena memiliki rekam jejak sejarah dalam melawan hukum kolonial. Ia juga mengingatkan bahwa meraih kemerdekaan tidaklah mudah, seperti yang telah diperlihatkan oleh Bung Karno melalui perjuangannya.
Hasto juga mengungkapkan bahwa Bung Karno pernah menyampaikan bahwa musuh akan selalu berusaha untuk tidak melepaskan cengkeramannya, namun pada akhirnya musuh pasti akan hancur dan kemenangan akan diraih. Ia menegaskan bahwa PDIP adalah partai pejuang yang telah berkontribusi dalam melawan ketidakadilan hukum kolonial.
Selanjutnya, Hasto meminta seluruh kader PDIP untuk terus mempertahankan semangat perjuangan melawan hukum kolonial yang telah diturunkan oleh para pendiri bangsa.
