Rabu, 31 Juli 2024 – 10:29 WIB
Medan, VIVA – Calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi tidak terlalu memusingkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI). Temuan dari LSI menempatkan saingan Edy, yaitu Bobby Nasution, berada di posisi teratas.
“LSI yang melakukan survei seperti itu, tanyakan saja kepada LSI. Siapa yang disurvei,” kata Edy di Kota Medan, Selasa, 30 Juli 2024.
Edy menyinggung tidak masalah dengan survei LSI yang memunculkan dan menempatkan Bobby di posisi teratas mengalahkan dirinya. “Tidak masalah, biarkan saja dia menjadi yang tertinggi,” ujar mantan Gubernur Sumatera Utara itu.
Selain itu, dia mengaku percaya diri menghadapi Pilgub Sumut 2024. Edy juga optimis akan mendapatkan dukungan resmi dengan diberikan surat rekomendasi B1-KWK dari PDI Perjuangan (PDIP). “Harus percaya diri, tidak ada cerita tidak percaya diri. Banyak doa yang mengiringi kita,” kata Edy.
Dari hasil survei LSI, Wali Kota Medan Bobby Nasution menduduki posisi tertinggi top of mind sebagai calon gubernur Sumut 2024. Di posisi kedua, terdapat Edy Rahmayadi.
Masyarakat yang dipilih sebagai responden banyak yang memilih nama Bobby. Dalam simulasi, responden diminta menyebutkan figur calon gubernur pilihan mereka tanpa diberikan pilihan nama.
“Pada simulasi top of mind, M. Bobby Afif Nasution paling banyak disebut 34,2 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, Minggu, 28 Juli 2024.
Di posisi kedua, terdapat petahana yaitu Edy Rahmayadi dengan elektabilitas 15,1 persen. Edy disebut sebagai pesaing utama Bobby dalam Pilgub Sumatera Utara 2024.
Terdapat beberapa nama lain yang masuk top of mind, namun persentasenya jauh dari Bobby dan Edy. Sebut saja Musa Rajekshah atau Ijeck 4 persen, dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan 3,3 persen.
Survei terbaru LSI dilakukan dalam rentang waktu 7 hingga 17 Juli 2024. Populasi survei adalah seluruh warga Indonesia di Provinsi Sumatera Utara yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilu atau berusia 17 tahun ke atas. Sampel survei melibatkan 800 responden dengan metode bertingkat (multistage). Tingkat toleransi kesalahan sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
