Jakarta, VIVA – Sebelum Pilkada 2024, dinamika politik Pilgub Jakarta menjadi sorotan utama. Anies Baswedan, yang dianggap sebagai calon gubernur terkuat, justru menghadapi kemungkinan gagal dalam perjalanan politiknya.
Mantan calon presiden tahun 2024 ini berisiko kehilangan dukungan dari partai pendukungnya seperti PKS, PKB, dan Nasdem. Tiga partai tersebut, yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Pilpres 2024, menunjukkan sinyal meninggalkan Anies menjelang pendaftaran pilkada.
Meskipun tiga partai tersebut sebelumnya telah mendukung Anies untuk maju sebagai calon gubernur Jakarta, mereka dikabarkan mendekati Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang didukung oleh Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden RI.
Para elite KIM telah memperkenalkan KIM Plus dalam dua minggu terakhir. Wacana KIM Plus tersebut bertujuan untuk menarik partai di luar KIM seperti Koalisi Perubahan atau PDIP.
Ide KIM Plus semakin teruat sejak Partai Golkar mengumumkan akan mendukung Dedi Mulyadi dalam Pilgub Jawa Barat. Partai Golkar merupakan salah satu anggota KIM.
Manuver Golkar telah mempengaruhi dinamika Pilgub Jakarta. Ridwan Kamil, sebelumnya diprediksi akan menjadi calon gubernur Jawa Barat, kini didorong untuk maju ke Jakarta.
Pakar politik Ujang Komarudin memprediksi bahwa Anies akan kesulitan maju mengingat dinamika politik yang ada. Dia menilai bahwa Anies kemungkinan akan ditinggalkan oleh PKS, PKB, dan Nasdem.
Ujang menambahkan bahwa Pilgub Jakarta akan menjadi sorotan utama bagi para elite partai karena terkait dengan Pilpres 2029. Dia menyoroti bahwa Jakarta menjadi fokus perhatian untuk menentukan koalisi di masa depan.
Meskipun banyak dinamika politik terjadi, masih terdapat kesempatan bagi berbagai poros koalisi untuk berkompetisi. Peluang tersebut terbuka mengingat dinamika politik yang terus berkembang menjelang pendaftaran pilkada.