Muhamad Mardiono, Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengungkapkan bahwa ia secara rutin menjalankan salat taubat setiap hari karena menyadari adanya kesalahan yang mungkin terjadi. “Saya selalu melaksanakan sholat taubat. Jadi taubatan itu diajarkan oleh agama,” kata Mardiono di Jakarta. Menurutnya, sebagai manusia, semua orang pasti melakukan dosa setiap hari, termasuk dirinya dan para pengurus harian DPP PPP yang saat ini menjabat.
Mardiono juga menekankan bahwa seluruh orang berhak untuk melakukan taubat, termasuk dirinya yang saat ini bertugas sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP. Dia pun menegaskan pentingnya menjalankan taubat setiap hari karena dosa dapat terjadi akibat ucapan atau tindakan yang tidak tepat. Dalam konteks ini, seruan “taubatan nasuhah” oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy, bukan hanya ditujukan pada individu, tetapi kepada seluruh pengurus DPP PPP untuk meminta maaf secara terbuka karena Partai yang mereka pimpin tidak berhasil memperoleh kursi di Senayan.
Romahurmuziy juga menyatakan perlunya DPP PPP meminta maaf kepada kader dan simpatisan partai di seluruh Indonesia karena kegagalan membawa partai ke DPR RI. Dia menggarisbawahi pentingnya persiapan kader dan penerimaan terhadap kehadiran pemimpin baru di PPP. Selain menjalankan salat taubat, langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membawa PPP menuju perubahan yang lebih baik dan berhasil dalam hal kehadiran politik Partai.