Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, membagikan pengalaman masa mudanya saat menghadapi tantangan dalam meraih cita-cita. Meskipun dalam kondisi minim penerangan, Bahlil tetap gigih dalam menempuh perjalanan pendidikannya. Cerita ini dibagikannya saat melakukan safari Ramadan di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman di Bogor, Jawa Barat. Bahlil mengungkapkan bahwa dia bukan berasal dari keluarga berada dan pernah menjadi konduktor angkot untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, saat masih duduk di bangku SD, Bahlil pernah ditangkap polisi saat ikut dalam demonstrasi. Namun, dia tetap berpesan kepada para santri untuk bersyukur atas kehidupan yang mereka jalani di pondok pesantren tersebut. Bahlil meyakini bahwa mereka, dengan perjuangan dan kesempatan yang diberikan, akan mampu mencapai prestasi jauh lebih baik daripada dirinya.
Kisah Tragis: Dari Jualan Kue Hingga Sering Diisukan Ditangkap Polisi

Recommendation for You
Tensi politik meningkat menjelang Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terutama dalam Musyawarah Kerja Wilayah…
Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…
Persaingan untuk posisi calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X semakin ketat. Muktamar tersebut…
Pada Jumat, 19 September 2025, juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, memberikan tanggapan terhadap…
Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online telah resmi masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas tahun…