ASEAN saat ini didorong untuk memiliki sistem pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan berbasis data, sebagaimana yang telah diterapkan oleh Uni Eropa. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menekankan pentingnya langkah ini dalam pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Vietnam Julien Guerrier dan Duta Besar Belgia untuk Vietnam Karl Van den Bossche di Hanoi, Vietnam. Inisiatif tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan kesejahteraan bersama di tingkat ASEAN melalui kerja sama triangular antara Indonesia, Vietnam, dan UE dalam mengelola perikanan berkelanjutan dan memerangi penangkapan ikan ilegal. Kolaborasi bertujuan untuk memanfaatkan potensi yang ada di masing-masing negara sehingga dapat mengatasi tantangan yang dihadapi, seperti overfishing di Vietnam dan keterbatasan wilayah laut di Indonesia. Dengan melibatkan UE sebagai mitra teknologi dan tata kelola, diharapkan kerja sama ini dapat membawa dampak positif bagi pengelolaan sumber daya perikanan di ASEAN. Selain itu, dukungan UE melalui Global Gateway juga dijelaskan sebagai kontribusi dalam mendukung proyek infrastruktur berkelanjutan, seperti energi surya dan elektrifikasi kereta. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan ekosistem perikanan regional yang berkelanjutan dan inklusif, serta mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di ASEAN.
Pendorong Bappenas untuk Sistem Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan ASEAN

Read Also
Recommendation for You

Universitas Indonesia (UI) menggelar simposium internasional untuk membahas isu ekonomi Asia-Afrika dalam rangka memperingati 70…

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, melihat potensi Jakarta E-Prix 2025 sebagai kesempatan untuk memacu…

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa…

AC Milan meraih kemenangan penting melawan rival sekotanya, Inter Milan, dalam pertandingan semifinal Coppa Italia…