Jokowi & Sespimmen Polri: Sahroni Ungkap Post Power Syndrome

Pertemuan Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, dengan para peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Polri menimbulkan berbagai reaksi. Dengan bulan yang semakin dekat untuk Jokowi berakhir masa jabatannya sebagai Presiden, foto pertemuan ini menuai perhatian. Ahmad Sahroni, Bendahara Umum Partai Nasdem, memberikan tanggapannya terkait foto yang beredar, menganggapnya seharusnya tidak diunggah ke media sosial untuk menghindari persepsi negatif, seperti post-power syndrome.

Sahroni mengkritik keputusan untuk membagikan pertemuan tersebut ke publik, terutama karena Jokowi merupakan mantan Presiden. Meskipun Sahroni menyatakan bahwa pertemuan itu sendiri tidak salah, ia menyoroti apakah para peserta sudah mendapatkan izin dari Kapolri untuk menghadiri pertemuan tersebut. Menurutnya, jika belum mendapat izin, sebaiknya mereka tidak menggunakan seragam dinas dan meminta izin terlebih dahulu. Selain itu, Sahroni juga menekankan pentingnya menjaga niat baik tanpa perlu mengunggah hal-hal tersebut ke ruang publik.

Dalam hal ini, Sahroni lebih menekankan pada kewajaran dan etika dalam menghadapi situasi semacam ini. Pertemuan itu seharusnya tidak menimbulkan kesan negatif atau mencederai tata krama yang berlaku, terlebih lagi karena melibatkan seorang mantan Presiden. Melalui pertemuan tersebut, Sahroni mengajak untuk lebih bijaksana, menghormati protokol yang ada, dan menjaga sikap yang sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab masing-masing.

Source link

Exit mobile version