Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memberikan tanggapannya terkait desakan untuk Gibran Rakabuming Raka mundur dari posisi Wakil Presiden RI. Desakan tersebut datang dari sejumlah purnawirawan jenderal TNI, namun Paloh merasa bahwa desakan tersebut tidak tepat. Dalam keterangan yang disampaikannya di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Paloh menekankan bahwa proses pemakzulan terhadap Gibran tidak memiliki dasar yang memadai pada saat ini. Meskipun ia menghormati para purnawirawan TNI yang menyatakan desakan tersebut, Paloh menegaskan bahwa tidak ada alasan yang kuat untuk melakukan pemakzulan terhadap Gibran. Selain itu, Paloh juga menyoroti bahwa Bangsa Indonesia sudah melaksanakan pesta demokrasi melalui Pemilu 2024, dan saat ini Gibran harus fokus pada kinerja dan tidak terpengaruh oleh desakan tersebut. Desakan agar Gibran mundur juga didasari oleh putusan Mahkamah Konstitusi yang dianggap melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman. Selain itu, purnawirawan jenderal tersebut juga menyuarakan perlunya reshuffle menteri yang masih terkait dengan kepentingan dari Presiden Jokowi. Dengan demikian, upaya untuk memakzulkan Gibran masih menjadi perdebatan di kalangan purnawirawan TNI.
Bukti Tak Ada Skandal: Fakta Sebenarnya yang Perlu Diketahui

Recommendation for You
Tensi politik meningkat menjelang Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terutama dalam Musyawarah Kerja Wilayah…
Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…
Persaingan untuk posisi calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X semakin ketat. Muktamar tersebut…
Pada Jumat, 19 September 2025, juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, memberikan tanggapan terhadap…
Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online telah resmi masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas tahun…