Legislator DPR Fraksi PDIP, Bonnie Triyana mengkritik pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang ingin mengirim siswa nakal ke barak militer. Menurut Bonnie, pendekatan semacam itu tidak akan efektif dalam menyelesaikan masalah. Anggota Komisi X DPR RI mengatakan bahwa penanganan siswa bermasalah seharusnya melibatkan pertimbangan yang lebih mendalam daripada sekadar mengirim mereka ke pendidikan militer. Menurutnya, karakter siswa yang bermasalah harus diperkuat melalui pendekatan holistik yang memperhatikan aspek keluarga, lingkungan pergaulan, dan aktivitas di sekolah.
Bonnie menyoroti pentingnya melibatkan tenaga profesional seperti psikolog dan psikiater dalam menangani siswa bermasalah, daripada mengirim mereka ke barak militer. Dia juga menekankan perlunya kehadiran guru konseling terlatih di setiap sekolah untuk membantu mengatasi masalah siswa. Menurut Bonnie, pemerintah daerah seharusnya memastikan bahwa sarana pendukung seperti fasilitas olahraga dan kesenian tersedia di sekolah untuk membantu siswa menyalurkan minat dan bakat mereka.
Bonnie juga menekankan bahwa setiap siswa bermasalah memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda, sehingga penanganannya juga harus disesuaikan secara individual. Ia memperingatkan agar tidak memberikan beban tambahan kepada tentara dengan tugas yang tidak relevan. Dengan demikian, pendekatan psikologis dan holistik dianggap lebih efektif dalam menangani masalah siswa bermasalah daripada pendekatan militer yang diusulkan oleh Gubernur Dedi Mulyadi.
