Pengurus dan Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Forum Halaqah Ulama di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang. Agenda tersebut membahas upaya PPP untuk kembali ke DPR dengan memilih ketua umum baru pada muktamar mendatang. Peserta halaqah termasuk tokoh-tokoh penting seperti Ketua Majelis Syariah KH M Mustofa Aqil Siroj, Ketua Majelis Pertimbangan Muhammad Romahurmuziy, dan lainnya.
Forum Halaqah Ulama dan Kader Peduli PPP merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengembalikan PPP ke Senayan. Rekomendasi seperti meneguhkan semangat perubahan internal, menjaga stabilitas organiasi, dan membuka peluang bagi figur potensial untuk bergabung dan memperkuat PPP telah disepakati. Sekjen DPP PPP, Arwani Thomafi, menegaskan bahwa rekomendasi ini akan menjadi pedoman bagi pengurus dan kader dalam mempersiapkan muktamar mendatang.
Dalam upaya membangun Indonesia yang lebih baik, PPP perlu menghidupkan semangat perubahan dan transformasi internal sebagai bagian dari revitalisasi partai. Hal ini menjadikan PPP harus fokus dalam memperkuat kinerja pengurus yang sudah ada, bukan melakukan pergantian pengurus di waktu yang krusial. Selain itu, MoU antara pejabat publik dan pimpinan partai di semua tingkatan diperlukan untuk memperkuat kontribusi pejabat publik PPP.
Selain itu, Forum Halaqah Ulama dan kader partai juga merespons positif munculnya figur potensial yang dapat menyelamatkan PPP menuju Senayan di 2029. PPP perlu bersikap terbuka terhadap nama-nama potensial baik dari internal maupun eksternal partai dengan mekanisme penjaringan yang objektif dan transparan. Semangat perubahan yang diusung oleh PPP ini menjadi semangat bersama bagi para kader dan pengurus partai untuk menjadikan Kota Semarang sebagai tuan rumah muktamar berikutnya.
