Analisis Kepuasan Terhadap Prabowo-Gibran: Kenapa Masih Tinggi?

Survei LSI Denny JA yang dilakukan pada periode 16-31 Mei 2025 mengungkapkan dua rapor merah yang menjadi perhatian dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Direktur KCI LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, menjelaskan bahwa tekanan ini muncul karena beberapa alasan utama. Tahap awal implementasi program unggulan seperti makan bergizi gratis, hilirisasi, Danantara, dan Koperasi Merah Putih masih dalam tahap uji coba sehingga dampaknya belum dirasakan oleh publik. Pertumbuhan ekonomi yang di bawah target juga menjadi perhatian, dengan pertumbuhan nasional di kuartal tertentu di bawah 5%, angka yang dianggap lemah untuk menyerap tenaga kerja secara luas.

Ekspektasi yang terlampau tinggi dari masyarakat juga menjadi faktor dalam tekanan ini. Terpilihnya Prabowo dengan dukungan besar memicu harapan tinggi, namun realitas yang belum sesuai dengan harapan bisa mendatangkan kekecewaan. Selain itu, gelombang PHK masif juga menambah tekanan, dengan ribuan kasus PHK tercatat selama dua bulan pertama tahun tersebut. Meskipun demikian, tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran tetap tinggi, dengan 81.2% responden menyatakan puas atau sangat puas.

Alasan di balik kepuasan ini adalah popularitas personal Prabowo yang tinggi, efek honeymoon politik yang masih dirasakan, persepsi positif tentang arah pembangunan negara, dan ketiadaan oposisi yang kuat. Meski demikian, survei tersebut juga menunjukkan lima rapor biru yang menandakan stabilitas, selain dua rapor merah yang harus dipertimbangkan sebagai alarm sosial. Survei ini dilakukan dengan metode multi-stage random sampling terhadap 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ±2,9% dan didukung dengan riset kualitatif serta analisis media.

Source link