Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) baru-baru ini menggelar acara dengan pemilihan Nikson Silalahi sebagai Ketua Umum periode 2025-2030. Hashim Djojohadikusumo kembali menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat. Selain itu, kepengurusan baru juga diisi oleh Jeremias Ndoen sebagai Sekretaris Jenderal, Dimpos Tampubolon sebagai Bendahara Umum, dan Fary Djemy Francis sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi.
Dalam arahannya, Hashim menyatakan bahwa Gekira mirip dengan kader Partai Gerindra karena keduanya merupakan pelaku politik. Dia menegaskan bahwa Gerkira adalah pejuang politik yang harus memperjuangkan manifesto politik yang mencerminkan aspirasi rakyat. Tujuan Gekira, seperti Gerindra, adalah untuk mensejahterakan rakyat, menjaga Pancasila sebagai dasar negara, dan memajukan ekonomi Indonesia.
Hashim juga menekankan pentingnya menjaga Pancasila sebagai landasan negara Indonesia dan melawan kekuatan-kekuatan yang ingin merubah dasar negara. Dia berpesan bahwa sebagai pejuang politik, Gekira harus merebut kekuasaan bukan untuk tujuan pribadi, namun untuk memperbaiki nasib rakyat dengan rendah hati dalam berkuasa. Fary Djemy Francis, Ketua Umum Gekira periode sebelumnya, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Nikson Silalahi, Ketua Umum Gekira periode 2025-2030, siap memimpin dan melanjutkan program-program Gekira ke depan. Dia menyatakan kebanggaannya karena banyak tokoh internal Gekira yang mampu menahkodai organisasi tersebut tanpa perlu impor dari luar. Nikson juga memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh pendukung Gekira seperti dari HKBP dan pemerintah yang selalu mendukung.
Gekira, sebagai partai yang lahir pada tahun 2008, berkomitmen untuk terus berjuang mendukung program-program Presiden Prabowo Subianto, meskipun tugasnya sebagai organisasi politik Kristiani belum selesai dengan terpilihnya Prabowo sebagai Presiden. Hal ini menandai kelanjutan perjuangan Gekira bersama Gerindra untuk mendukung pembangunan Indonesia ke depan.