Pemerintah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel yang melibatkan Amerika Serikat. Dampak dari konflik ini dapat berdampak pada ekonomi global dan Indonesia. Wakil Ketua Umum DPP PKB mengingatkan bahwa kondisi geopolitik ini dapat mempengaruhi harga minyak dunia dan berpotensi memicu krisis energi global, merusak nilai tukar rupiah, mengakibatkan inflasi, dan menambah beban fiskal. Sebagai negara pengimpor minyak, Indonesia rentan terhadap lonjakan harga energi yang dapat mempengaruhi subsidi energi dan defisit anggaran negara. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memiliki skenario krisis yang terukur dan menyesuaikan asumsi makroekonomi dalam RAPBN 2025. Diperlukan juga langkah diplomatik dan strategi untuk mempercepat transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dalam menghadapi ketegangan global, penting untuk menjaga ketahanan nasional, termasuk ketahanan ekonomi, energi, dan pangan, serta memiliki rencana darurat yang matang.
Rencana Darurat Pemerintah RI Hadapi Gejolak Global

Recommendation for You
Tensi politik meningkat menjelang Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terutama dalam Musyawarah Kerja Wilayah…
Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…
Persaingan untuk posisi calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X semakin ketat. Muktamar tersebut…
Pada Jumat, 19 September 2025, juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, memberikan tanggapan terhadap…
Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online telah resmi masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas tahun…