Doa-doa yang dulu dipanjatkan oleh orang tua masih relevan dalam diri kita saat ini atau sudahkah kita berubah menjadi individu yang berbeda. Kilau dan hiruk pikuk media sosial seringkali menciptakan standar palsu yang menjadi panduan baru bagi individu. Suara hati pun semakin tidak terdengar atau bahkan terlupakan, padahal seharusnya standar-semu tersebut tidak boleh menjadi acuan. Seniman muda berbakat, Peter Rhian, mengajak publik untuk menjelajahi perjalanan kontemplatif menuju cinta dan penerimaan diri melalui karya terbarunya dalam acara The Redmiller Universe. Pameran kolaborasi yang menampilkan lukisan dan karya seni dengan balutan warna-warna cerah namun penuh dengan makna. Karakter Redmiller Blood menjadi pusat perhatian dalam berbagai karya seni yang dipamerkan. Peter menjelaskan bahwa karakter Redmiller Blood digambarkan sebagai anak kecil, yang menggambarkan sisi lain dari manusia dewasa. Sisi yang biasanya disembunyikan demi terlihat kuat dan baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak demikian. Karakter tersebut memiliki wajah seperti bayi dan berbentuk gemuk, dengan tujuan agar dapat diterima oleh siapapun, karena perasaan diterima merupakan hal yang diinginkan oleh semua manusia dalam setiap hubungan. Pameran The Redmiller Universe diselenggarakan di Ganara Art FX Sudirman di Jakarta akhir pekan lalu. Disadur dari ANTARA.
Temukan Dirimu di The Redmiller Universe

Read Also
Recommendation for You

Kasus pelecehan seksual oleh seorang ayah terhadap anak tirinya telah menggemparkan Polres Metro Bekasi. Dilaporkan…

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi pusat peradaban Islam baru setelah…

Pemerintah Aceh terus mendorong pertumbuhan industri sebagai langkah strategis untuk membuka lapangan kerja dan menggerakkan…

Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar job fair dengan 1.668 lowongan kerja yang diikuti oleh 33 perusahaan….