Demokrasi vs Pragmatisme Politik: Mengapa Kita Harus Tegakkan Demokrasi

Selasa tanggal 19 Agustus 2025, Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, menegaskan pentingnya persatuan dan penghormatan terhadap konstitusi sebagai landasan utama untuk membangun Indonesia yang maju. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangka memperingati Hari Konstitusi yang jatuh setiap tanggal 18 Agustus. Penetapan ini dilakukan melalui Keputusan Presiden yang ditandatangani oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Ibas menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hanya tentang pembebasan dari penjajahan, tetapi juga tentang komitmen untuk melanjutkan pembangunan peradaban yang berdasarkan pada konstitusi. Menurutnya, kekuatan sebuah bangsa tidak terletak pada kekuasaan, melainkan pada norma, etika, dan ketaatan terhadap konstitusi. Ibas mengajak seluruh rakyat untuk tetap memegang teguh konstitusi, menjaga demokrasi, dan tidak tergoyahkan oleh pragmatisme politik.

Lebih lanjut, Ibas menyatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang konsisten pada jati dirinya, dengan konstitusi sebagai titik pijaknya. Dia juga menekankan perlunya persatuan sebagai hal yang tidak bisa ditawar-tawar, dengan empat pilar kebangsaan sebagai pedoman untuk menuju Indonesia yang mandiri. Dengan demikian, konstitusi harus tetap dihormati sebagai sumpah kolektif yang mengandung makna filosofis yang mendalam.

Source link

Exit mobile version