Pemerintahan Prabowo Subianto telah meraih sentimen positif menjelang 100 hari pemerintahan. Salah satu faktor yang menyebabkan sentimen positif adalah gaya diplomasi Prabowo di forum internasional yang mendapat apresiasi dari publik. Dalam pidatonya, Prabowo mengangkat sejumlah isu, termasuk peringatan kepada koruptor dan menunjukkan potensinya sebagai pemimpin yang mampu memajukan ekonomi. Namun, terdapat juga sentimen negatif terkait sistem Pilkada yang menjadi perhatian utama.
Menyikapi hal ini, LSI Denny JA melakukan analisis terhadap program-program utama yang digaungkan Prabowo untuk sector kesehatan, pertanian, pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, tenaga kerja, sosial, dan politik. Hasilnya, terdapat tujuh program yang mendapat dukungan positif dari publik, sementara satu program menghadapi tantangan signifikan. Sebagai contoh, program perbaikan kesehatan ibu hamil dan menyusui melalui bantuan gizi memperoleh dukungan positif sebesar 53,7 persen dari publik.
Program-program lain seperti swasembada pangan, kesejahteraan guru, pertumbuhan ekonomi, penurunan stunting, dan penyediaan rumah juga mendapatkan perhatian yang positif. Namun, kritik dan skeptisisme juga diutarakan terutama terkait implementasi program di lapangan. Denny JA mendorong agar fokus utama pemerintahan Prabowo adalah pada pelaksanaan program yang telah mendapat dukungan positif, sekaligus meningkatkan transparansi dan mekanisme pengawasan.
Dalam menghadapi isu Pilkada yang memicu sentimen negatif dari publik, Denny menyarankan agar Prabowo menghindari isu tersebut untuk menghindari potensi penurunan dukungan publik. Sebagai bagian dari analisis, LSI Denny JA menggunakan metode komputasional dengan fokus pada kata kunci spesifik terkait program-program yang disorot. Data diambil dari berbagai platform digital dan dianalisis selama satu bulan. Kesimpulannya, sentimen publik sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pemerintahan di 100 hari pertama.
